fadlyboiz

Rabu, 18 November 2009

DASAR PERAWATAN KELUARGA

DASAR PERAWATAN KELUARGA

(PK)

A. Pengertian Pokok

1. Perawatan:

Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang diberikan pada orang sakit dengan baik dan menyenangkansecara moril sehingga dapat mengurangi penderitaannya, dan dapat mendorongnya berperan serta agar tercapai penyembuhan yang optimal.

2. Keluarga:

Mencakup Ibu, Bapak, Anak, mereka yang tinggal serumah dan termasuk pula tetangga terdekat.

3. Perawatan Keluarga:

PK adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri dengan menggunakan alat-alat yang ada dan sederhana (improvisasi), yang dapat dilaksanakan setiap saat di lingkungan keluarga di rumah, yakni merawat anggota keluarga yang sakit maupun perawatan korban kecelakaan atau bencana di tempat- tempat pengungsian, dan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar perawatan orang sakit dan pola hidup sehat. Di samping itu juga merawat bayi dan lansia di rumah.

B. Mengapa Diperlukan PK?

1. Pada umumnya mereka yang sakit senang bila berada di rumah di tengah keluarga dari pada berbaring di rumah sakit dan dirawat oleh orang yang ia belum kenal.

2. Demi untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya transportasi.

3. Dirawat bersama orang lain di sebuah kamar/bangsal dapat mempengaruhi si sakit sehingga dapat mempengaruhi penyembuhannya.

4. Untuk meningkatkan kemandirian orang sakit dan keluarganya secara optimal.

C. Siapa yang Melakukan PK?

1. Pada dasarnya siapa saja dapat melakukan tugas PK asal sebelumnya diberi pengetahuan (berupa pendidikan PK) dan dilatih secukupnya.

2. Sejak tahun 1950 PMI telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan PK.

3. Sifat pribadi yang tepat untuk menerima pendidikan PK adalah:

a. Mempunyai sifat kasih sayang yang tulus.

b. Menaruh minat dan memiliki rasa kemanusiaan yang dalam.

c. Ingin belajar dan berbakat dalam bidang perawatan.

D. Sikap dan Perilaku Apa yang Perlu Dimiliki oleh Pelaku PK?

1. Berperikemanusiaan yang jelas tampak dan sikap kesediaan untuk menolong yang akan memberi kesan tentang kepribadiannya (ramah, sering berkomunikasi dengan si sakit maupun keluarga dll).

2. Bertanggung jawab, sifat ini harus tampak dari segala tindakan pelaku PK yang senantiasa berpedoman pada apa yang telah dipelajari antara lain tidak akan melakukan tindakan yang akan merugikan si sakit maupun anggota keluarga yang lain.

3. Selalu mengutamakan kebutuhan si sakit.

4. Selalu bersikap terbuka terhadap tindakan yang akan dilakukan terhadap si sakit serta menerangkan/mendidik keluarga lain misalnya, bagaimana hidup sehat.

Pelaku PK diharapkan bersikap tenang dan bertindak tepat sebagai contoh konkrit.

E. Prinsip Kerja Seorang Pelaku PK

a. Sikap yang baik seorang pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang kepribadiannya.

1. Menunjukkan kemauan kerja dengan tenang, cepat tanpa ragu-ragu.

2. Mempunyai sikap ramah, selalu senyum, bersedia untuk mendengar dan mampu menenangkan si sakit.

3. Berpikirlah sebelum bertindak/ bekerja.

Pengamatan serta informasi dari petugas kesehatan yang berwenang sangat bermanfaat dan membantu dalam tugas perawatan.

  1. Jagalah kebersiahan lingkungan dan ruangan si sakit, tetapi perlu juga memperhatikan diri sendiri.
  2. Catatlah selalu hasil pengamatan dan perawatan yang telah diberi secara pendek, lengkap, dan jelas.
  3. Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit.
  4. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/ petugas kesehatan dan jangan keliru memberi obat.
  5. Jika dianggap perlu untuk merujuk si sakit ke Puskesmas?Rumah Sakit diperlukan persiapan antara lain pakaian bersih dan peralatan toilet si sakit dan kemungkinan harus dihubungi petugas yang mengurus angkutan/ ambulans.
  6. Bila ada sesuatu yang harus dirahasiakan (dipesan oleh dokter/petugas kesehatan) janganlah disampaikan langsung kepada si sakit.

F. Tujuan Menyelenggarakan PK

1. Meringankan penderitaan si sakit.

2. Menunjang upaya penyembuhan.

3. Memperkecil penularan penyakit.

4. Memberi kesempatan bayi dan anak untuk tumbuh sehat.

5. Memberi kesempatan Lansia untuk hidup bahagia.

6. Mendidik/membiasakan keluarga untuk hidup sehat.

G. Sasaran PK

1. Setiap penderita yang sudah memenuhi syarat untuk dirawat di rumah.

2. Bayi dan anak yang belum terawat dengan baik.

H. Fungsi PK

1. Pengamatan kondisi penderita

2. Tindakan pencegahan

3. Tindakan perawatan

4. Tindakan pengobatan

5. Pencatatan

6. Penyuluhan kesehatan

PELAKSANAAN PERAWATAN

Yang Harus Diperhatikan Oleh Pelaku:

B. Mencuci Tangan

Ø Suatu keharusan bagi setiap perawat termasuk pelaku PK yang dilakukan:

1. Sebelum dan sesudah merawat orang sakit.

2. Sebelum menyiapkan makanan dan minuman.

3. Sesudah memegang barang-barang kotor dan memegang binatang.

4. Sesudah buang air besar (selanjutnya disebut b.a.b) atau buang air kecil (selanjutnya disebut b.a.k).

Ø Tujuan:

1. Membersihkan tangan dari segala kotoran.

2. Menjaga kesehatan pelaku.

3. Mencegah penularan penyakit.

4. Melatih suatu kebiasaan yang baik.

B. Memakai Celemek

Ø Celemek adalah bentuk pakaian untuk menutup pakaian pelaku PK waktu menolong merawat si sakit, tanpa mengganggu gerak si pelaku. Dibuat dari bahan kain yang sebaiknya berwarna putih, agar cepat terlihat bila kotor.

Ada banyak macam celemek, diantaranya ada yang memakai tali sebagai penggantung celemek di leher, juga dipasang tali pada sisi kiri dan kanan sebatas pinggang.

Dapat dibuat celemek improvisasi, dengan menempelkan selembar/sepotong kain pada baju kita dengan menggunakan peniti.

Ø Tujuan:

1. Melindungi pakaian pelaku dari kotoran.

2. mencegah penularan.

C. Mengukur Suhu

Ø Tujuan:

1. Untuk mengetahui suhu badan si sakit

2. Untuk mengetahui adanya kelainan pada tubuh.

3. Untuk mengetahui perkembangan penyakit

4. Salah satu penyokong dalam membantu dokter menentukan diagnosa.

Ø Tempat mengukur suhu:

1. Ketiak

2. Dubur:

a. Pengukuran suhu pada dubur dilakukan pada:

o Bayi, anak, orang sakit parah

o Pada keadaan tertentu misalnya, patah lengan, bagian ketiak dibalut.

o Atas petunjuk dokter.

b. Pengukuran suhu di dubur tudak boleh dilakukan pada:

o Orang sakit yang luka di daerah dubur

o Orang sakit yang berpenyakit kelamin

3. Mulut:

a. Dilakukan pada orang sakit bila pada kedua tempat diatas tidak memungkinkan pemasangan termometer.

b. Pengukuran suhu dimulut tidak boleh dilakukan pada:

o Orang sakit yang tidak sadar atua gelisah

o Orang yang berpenyakit mulut, batuk pilek atau sesak napas.

o Bayi/anak yang masih kecil.

c. 10 menit sebelum suhu diambil, si sakit tidak boleh minum atau makan yang panas/dingin (es).

Selama termometer ada di mulut, dilarang berbicara.

Berbahaya bila termometer pecah di dalam milut, pecahannya dapat melukai selaput lendir mulut dan air raksa dapat terelan.

Jangan dilakukan pada orang sakit yang tidak sadar/ gelisah, berpenyakit mulut, batuk, pilet, bayi, anak ynag masih kecil.

D. Menghitung Denyut Nadi

Ø Menghitung denyut nadi adalah sama penting dengan mengukur suhu.

Denyut nadi menjadi lebih cepat bila berada dalam ketakutan, gelisah, demam, sesudah gerak badan.

Ø Denyut nadi dapat diraba pada:

1. Leher

2. Bagian muka telinga

3. Dekat ujung tulang selangkang

4. Sisi dalam dari lengan atas

5. Lipatan paha

6. Pergelangan tangan

Denyut nadi bayi sampai umur 1 tahun dapat diraba pada ubun-ubun.

Ø Tujuan:

1. Mengetahui keadaan umum si sakit.

2. Mengetahui keadaan jantung.

3. Mengikuti perkembangan jalannya penyakit.

4. Membantu menentukan diagnosa.

Ø Jumlah denyut nadi rata-rata permenit:

1. Bayi yang baru lahir : +130-160

2. Bayi : +110-130

3. Anak umur 4-7 tahun : + 80-120

4. Anak umur lebih 7 tahun : + 80- 90

5. Pria dewasa : + 60- 80

6. Wanita lebih banyak antara 10-15 denyutan. Umumnya kecepatan denyut nadi meningkatbila suhu badan meningkat. Tiap kenaikan suhu 1C, denyut nadi akan bertambah 10-15 denyutan.

Ø Tujuan:

5. Mengetahui keadaan umum si sakit.

6. Mengetahui keadaan jantung.

7. Mengikuti perkembangan jalannya penyakit.

8. Membantu menentukan diagnosa.

Ø Jumlah denyut nadi rata-rata permenit:

7. Bayi yang baru lahir : +130-160

8. Bayi : +110-130

9. Anak umur 4-7 tahun : + 80-120

10. Anak umur lebih 7 tahun : + 80- 90

11. Pria dewasa : + 60- 80

12. Wanita lebih banyak antara 10-15 denyutan. Umumnya kecepatan denyut nadi meningkatbila suhu badan meningkat. Tiap kenaikan suhu 1C, denyut nadi akan bertambah 10-15 denyutan.

E. Mennghitung Pernafasan

Ø Yang dimaksud dengan 1 kali pernafasan adalah 1 kali menarik nafas + 1 kali mengeluarkan nafas.

Ø Tujuan:

1. Membantu menentukan diagnosa.

2. Mengetahui keadaan umum si sakit.

Ø Jumlah pernafasan permenit:

1. Bayi yang baru lahir : 30-60

2. Anak umur 1 tahun : 25-30

3. Anak umur 2 tahun : 20-25

4. Anak umur 15 tahun : 20

5. Pria dewasa : 16-18

6. Wanita dewasa : 18-20

Ø Perbandingan jumlah pernafasan dan denyut nadi adalah 1: 4

Pembuatan Catatan Harian

Tanggal

Jam

Ukuran Suhu

Nadi

Mkanan

Minuman

Pengobatan

Perawatan

B.a.b

B.a.k

Perintah Dokter dan

Keterangan lain

Mengetahui Jakarta, 28 Januari 1997

Ttd ttd

Dr. Koeswiro Ny. Trisnoati

Penataan Tempat Tidur

Bila seorang anggota keluarga jatuh sakit, ia harus dirawat dengan baik dan sedapat mungkin dibaringkan di tempat tidur tersendiri yang diatur rapih dan bersih.

Ø Maksud dan Tujuan:

1. Mempercepat penyembuhan

2. Mencegah penyakit bertambah parah

3. Memperkecil bahaya penularan

Ø Syarat Tempat Tidur Si Sakit:

1. Panjang tempat tidur harus sepadan dengan panjang badan si sakit.

2. Ditempatkan pada bagian kamar yang tak banyak kena hembusan anginnya.

3. Terhindar dari cahaya yang menyilaukan, bau yang merangsang dan keributan.

4. Barang tenun (sprei, sarung, bantal dll) hendaknya diganti paling sedikit 2 kali seminggu, kecuali bila kotor atau basah, maka harus segera diganti.

Perawatan Sehari-Hari Di Rumah.

A. Menolong Si Sakit b.a.b/b.a.k di Atas Tempat Tidur

Ø Di Indonesia biasanya orang sakit selama masih dapat berjalan akan berusaha untuk pergi ke kamar kecil untuk b.a.b/b.a.k. Sebenarnya hal ini tidak dibenarkan karena si sakit akan membuang tenaga yang ia perlukan untuk melawan penyakitnys. Perlu diketahui, bahwa antara orang sakit wanita dan pria cara menolongnya berbeda:

1. Wanita : Alat kelamin bagian luar dan dalam dihubungkan oleh sebuah saluran yang sangat pendek jaraknya, sehingga sangat mudah terkena infeksi.

Untuk b.a.b dan b.a.k menggunakan sebuah tempat yang disebut pasu najis.

2. Pria : Untuk b.a.k dapat hanya digunakan sebuah labu kemih, semacam botol.

B. Menyikat Gigi

Biasanya dilakukan sebelum si sakit di mandikan. Maka peralatan yang diperlukan untuk menyikat gigi juga disediakan sebelum mandi.

Ø Tujuan:

1. Membersihkan sisa makanan yang tertinggal di antara gigi.

2. Menjaga gusi tetap sehat.

Ø Peralatan:

1. Sikat gigi

2. Pasta gigi

3. Segelas air

4. Sebuah bengkokan/ kaleng.

C. Memelihara Gigi Palsu

Sering kita jumpai orang sakit menggunakan gigi palsu, seperti halnya gigi biasa, gigi palsupun dapat meninggalkan sisa-sisa makanan dan kuman-kuman. Oleh karena itu perlu dibersihkan skurang-kurangnya sekali sehari, dengan melepaskan gigi palsu tersebut dan membersihkan/ menyikat sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

Jadi pengertian memelihara gigi palsu adalah merawat dan membersihkan gigi palsu yang dapat dilepas.

D. Menyeka/ Memandikan Si Sakit Diatas Tempat Tidur

Ø Seorang sakit yang harus berbaring di temapt tidur memerlukan perawatan yang baik dan teratur sehingga ia peerlu dimandikan/diseka.

Ø Tujuan:

1. Memberikan perasaan segar dan enak kepada si sakit.

2. membersihkan kotoran yang melekat pada tubuhnya.

3. Membantu melancarkan peredaran darah.

4. Mencegah terjadinya cacat.

E. Mencuci Rambut Si Sakit Di Tempat Tidur

Ø Rambut si sakit harus dicuci apabila istirahat lama di tempat tidur. Rambut dapat dicuci apabila kondisi si sakit memungkinkan.

Ø Tujuan:

1. Memberikan perasaan senang dan segar kepada si sakit.

2. Menghilangkan kotoran (karena keringat) yang lengket pada kulit kepala.

3. Agar rambut tetap bersih, rapih dan terpelihara.

F. Kompres

Ø Macam Kompres:

1. Kompres dingin kering

2. Kompres dingin basah

3. Kompres panas kering

4. Kompres panas basah

Ø Tujuan:

1. Kompres Dingin

a. Menurunkan panas

b. Menghentikan perdarahan

2. Kompres Panas

a. Mempercepat penyembuhan infeksi seperti bisul

b. Mengurangi rasa sakit

c. Membantu memperbaiki aliran darah

G. Uap Panas

Tujuan:

1. Mengurangi pembengkakan pada radang tenggorokan

2. Mengurangi penyumbatan

Memobilisasi Orang Sakit

A. Merubah Posisi Tidur Si Sakit

Seorang pelaku PK harus pandai menolong si skait duduk-berbalik-merubah sikap tidurnya-mengangkatnya-menolongnya turun/ naik tempat tidur dengan cara teratur.

Merubah sikap tidur si sakit adalah hal yang sangat penting, karena dapat menghindari:

1. Bahaya lecet pada tubuh

2. ketegangan pada sendi-sendi

3. Bahaya timbulnya cacat

4. Memperbaiki peredaran darah

B. Meminggirkan atau Menengahkan Si Sakit

Meminggirkan adalah menggeser si sakit dari tengah ke pinggir tempat tidur, sedangkan menengahkan adalah menggeser si sakit dari pinggir ke tengah tempat tidur.

C. Memiringkan Si Sakit

Memiringkan adalah membantu si sakit menjadi posisi miring.

Untuk memiringkan si sakit ke kanan, maka dilakukan dari arah sebaliknya.

Daun telinga si sakit yang tertindih diusahakan jangan terlipat. Lengan si sakit yang terletak di bawah jangan sampai tertindih. Usahakan agar si sakit dapat bernafas selega mungkin. Selama bekerja perhatikan keadaan umum si sakit. Bila si sakit berat badannya, tindakan ini dilakukan oleh 2 orang

D. Menolong Si Sakit Duduk dan Tidur Kembali

E. Memindahkan Si Sakit

Bila si sakit seorang dewasa yang gemuk, maka untuk mengangkatnya sebaiknya dilakukan berdua atau bertiga. Jangan coba melakukan sendiri, karena akibatnya mungkin si sakit mersa lebih sakit atau mungkin jatuh.

F. Menolong Si Sakit Turun dari Tempat Tidur, Berjalan ke Kursi Dan Kembali Ke Tempat Tidur

Bila si sakit yang telah berbaring lama di tempat tidur mulai sembuh, maka dokter akan memerintahkan agar ia didudukkan. Mula-mula duduk di pinggir tempat tidur dengan kaki diayun-ayunkan. Kemudian di atas kursi dalam ruangan si sakit. Peristiwa ini merupakan hal yang menggembirakan bagi si sakit, sehingga ia akan berusaha memberikan bantuannya. Tetapi si sakit akan kecewa bila mulai duduk atau berjalan, mereka pusing, kaki berat dan lemas. Oleh karena itu, hal ini perlu dilakukan secara bertahap.

Pemberian Obat Kepada Si Sakit.

A. Tujuan Pemberian Obat:

1. Mempercepat penyembuhan

2. Mengurangi penderitaan

3. Mencegah Penularan

B. Bentuk Obat

1. Pil : Bentuknya bundar dan bagian luar dilapisi tepung atau bahan yang mengkilap

2. Tablet : Pada umumnya pipih dengan bentuk bisa bermacam-macam (bulat atau persegi), bagian luar dapat berlapis gula/lilin atau tidak berlapis.

3. Kapsul : Bentuknya bulat panjang, terbuat dari bahan gelatin, dapat keras atau lunak. Pada umumnya kapsul berfungsi sebagai pembungkus dimana didalamnnya terdapat satu atau lebih obat berkhasiat.

4. Salep : Bentuk obat dengan kepadatan seperti mentega, biasanya untuk dioleskan di atas kulit atau mata.

5. Obat Cair : Bahan obat yang seperti air dapat encer atau kental. Pada umumnya perlu dikocok terlebih dahulu sebelum dipakai. Ada yang digunakan untuk obat minum, obat suntik, obat gosok, obat kompres/rendam, obat cuci mata, obat cuci hama.

6. Puyer/Serbuk : Bentuknya berupa bubuk. Bisanya tersedia serbuk-serbuk dalam bungkusan kertas, kertas perak, kantong plastik, kantong kertas, atau dalam dus karton/plastik.

C. Etiket/Label

1. Biasanya diletakkan pada botol, dus, kantong plastik dsb, yang memberi petunjuk tentang pemakaian obat.

2. Warna Etiket:

a. Etiket Putih : merupakan obat dalam (untuk diminum).

b. Etiket Biru : merupakan obat luar (tidak boleh ditelan).

c. Etiket Hitam dan biasanya bergambar tengkorak : merupakan obat berbahaya ( obat keras atau racun).

3. Tulisan pada Etiket:

a. Mengatur beberapa kali sehari harus diminum : 1X, 2X, dengan dikocok dahulu dsb. Ada obat yang harus diberikan 4 X sehari, sehingga kita harus menentukan jam untuk minumnya.

b. Waktu untuk memberikan : Pagi – siang – sore; sebelum/ sesudah makan.

c. Banyaknya takaran yang diperlukan: 1 sendok the, ½ tablet dsb.

D. Ciri-Ciri Obat Russak

1. Pil - Warnanya sudah berubah tak sebening warna aslinya

- Ada jamurnya

- Bila dipegang tak sekeras aslinya, agak lunak

- Mydah hancur

2. Kapsul - Warna berubah

- Ada jamur

- Bila dipegang lengket

- Lunak

3. Puyer - Warna berubah

- Ada jamur

- Bergumpal

- Agak basah

4. Obat Cair - Cairan tak sebening aslinya

- Rupanya berubah menjadi keruh, kristal

- Bergumpal

- Ada endapan kristal

- Baunya lebih merangsang

5. Salep - Lebih mencair dari aslinya

- Pada permukaan ada jamur yang tumbuh

- Warna berubah

- Berbau/ sembab

BEBERAPA GEJALA PENYAKIT

A Pengamatan Pada Orang Sakit

1. Keadaan/ perubahan yang dapat dilihat:

a. Keadaan Umum : sadar,tidak sadar, gelisah, lesu, kesakitan, tidur sebentar-bentar, tidur nyenyak sekali sampai melampaui batas.

b. Kulit : pucat, kemerah-merahan, kekuning-kuningan, kebiru-biruan, bintik-bintik, koreng.

c. Mata : berair terus, silau melihat sinar terang, kekuning-kuningan, kemerah-merahan, banyak kotoran.

d. Hidung : bengkak, luka keluar kotoran/ cairan(ingus, darah, nanah)

e. Telinga : bengkak kemerahan-luka- keluar kotoran/ cairan.

f. Mulut(bibir, lidah, dan gusi): bengkak, kering, luka/ pecah=pecah, kotor(untuk lidah).

g. Kerongkongan : merah - berbintik/ berselaput putih kotor.

h. Pernapasan : biasa – tetap

2. Keadaan/ Perubahan yang dapat diraba:

a. Suhu : panas/dingin

b. Nadi : kecepatannya, besar kecilnya denyutan

c. Kulit : kering, berkeringat, tegang, mengerisik

d. Rasa nyeri/nyilu, dicari lokasinya.

Semua ini perlu dicatat dalam Buku Catatan Harian

B Diare dan Dehidrasi

1. Marilah kita mulai dengan mencari penderita diare di kalangan anak-anak karena pada umumnya anak-anak yang terserang penyakit ini serius.

2. Diare adalah berak-berak 3 kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensinya cair.

3. Dehidrasi terjadi apabila anak kehilangan banyak air dan garam karena diare sehingga dia menjadi kering.

4. Masalahnya adalah bahwa dehidrasi yang disebabkan oleh diare bisa mematikan. Pertolongan Pertama sangat penting untuk mencegah dehidrasi.

5. Pertolongan Pertama:

a. Berikan lebih banyak minum, contoh minuman untuk diare:

i. Sup

ii. Tajin

iii. Yoghurt

iv. Larutan gula garam

v. Air kelapa muda, dapat ditambahkan dengan cairan lain yang lazim ada di masyarakat.

b. Larutan rehidrasi oral-oralit.

Oralit adalah Pertolongan Pertama yang paling efektif. Berikan oralit kepada anak yang diare (dan cairan makanan lain kepada bayi-bayi berusia di atas 6 bulan.). jika mungkin sediakan selalu di rumah beberapa bungkus oralit. Perhatikan petunjuk pada bungkus oralit agar mengetahui jumlah air yang diperlukan untuk membuat larutan.buatlah larutan baru dengan air bersih setiap pagi. Jangan menyimpan larutan oralit hingga 24 jam. Dan jangan sekali-kali merebus larutan yang sudah dibuat.

Cara Pemberian Oralit:

Ø Untuk anak berusia di bawah 2 tahun berikanlah 1-2 sendok the setiap 1-2 menit.

Ø Untuk anak yang lebih besar berikan sesapan dengan cangkir.

Ø Jika anak itu muntah, tunggulah 10 menit, lalu berikan lagi dengan lebih perlahan-lahan (misalnya satu sendok setiap 2-3 menit).

Ø Jika persediaan oralit di rumah habis diare belum juga berhenti, berikanlah cairan buatan sendiri lainnya sebelum anda memperoleh oralit lagi.

Ø Buatkan larutan garam-gula (LGG) yang sibuat dengan cara : 1 gelas air masak / the, diberi gula pasir 1 sendok makan dan garam 1 pucuk sendok the, aduk sampai rata. Atau minuman apa saja asalkan dapat menambah cairan.

AIR PUTIH.

Berikan anak minum air banyak.

Berikan makanan kecil paling sedikit 6 kali setiap hari.

c. Berikan makanan :

1 Makanan yang mudah dicerna, yang mengandung kalsium (sari buah, sayur- mayur)

2 Encer, diberi dalam porsi kecil tetapi sering (jangan diberi makanan pedas)

3 Berikan makanan kecil paling sedikit 6 kali tiap hari.

4 Untuk bayi, biarkan dia menyusu seberapa diinginkannya. Kalau dia tidak menyusu, berikanlah susu atau formula yang biasa dimakannya sebanyak yang diinginkannya.

Anak-anak tidak selalu ingain makan banyak bila mereka diare, akan tetapi merekan akan menginginkannya bila merasa sudah lebih baik. Anda dapat memberikan mereka makanan ekstra setiap hari selama 2 minggu sesudah mereka pulih dari diare.

Jangan berikan obat-obatan kepada anak-anak yang diare, kecuali atas petunjuk petugas kesehatan.

d. Tanda-tanda anak yang DEHIDRASI:

1 Matanya cekung (tapi tidaka air mata)

2 Mulut dan lidahnya kering.

3 Haus

4 Kencingnya sedikit atau tidak kencing.

5 Bila dicubit tidak segera kembali ke keadaan semula.

Anak ini berada dalam kondisi bahaya besar. Berikan terus dia minum dan segeralah dirujuk ke Puskesmas.

C Demam

1 Demam adalah keadaan di mana keadaan seseorang terasa panas-lebih panas dari tubuh anda sendiri. Orang yang bersangkutan akan mengeluarkan banyak keringat. Kadang-kadang tubuh orang itu menjadi dingi dan dia mulai menggigil. Dan kemudian panas lagi.

2 Demam menyebabkan seseorang kehilangan cairan tubuh sehingga menderita dehidrasi.

3 Banyak penyebab prang demam, akan tetapi yang paling umum dan paling serius adalah anak-anak. Marilah kita perhatikan demam pada anak-anak, namun tetap mengingat bahwa Pertolongan Pertama diperlukan juga oleh orang dewasa.

4 Tindakan :

Apabila seorang anak terserang DEMAM, tetapi masih bisa minum, makan dan berjalan-jalan maka yang dapat dilakukan adalah :

a) Berikan dia minum lebih banyak dari biasa. Untuk bayi harus diberi ASI sebanyak mungkin.

b) Berikan dia banak makan yang bergizi yang mudah dimakan.

c) Jagalah agar mulut anak itu tetap bersih (memberi minum ekstra akan menolong dalam hal ini).

d) Untuk menolong anak yang bersangkutan agar dia merasa nyaman, anda dapat menurunkan panasnya dengan malakkukan hal-hal berikut ini secara perlahan-lahan dan hati-hati.

· Tanggalkan pakaiannya yang berlebihan.

· Kompreslah tubuhnya denga air yang suam-suam kuku / agak dingin.

· Gunakan kipas angin.

· Gunakan kompres dingin kering / dingin basah.

· Berikan minum lebih dari yang biasa dan teruskanlah pemberian ASI kepada bayi.

e) Perhatikan agar anak itu beristirahat yang cukup.

D Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

1 Banyak di antara kita yang mengalami batuk dan pilek, terutama anak-anak. Sebagian bisa sembuh sendiri, akan tetapi masalhnya adalah bahwa batuk dan pilek yang memburuk. Banyak anak menjadi sakit parah dan meninggal setiap tahun karena radang paru-paru (Pnemonia)

2 Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) khusus penyakit pnemonia, merupakan salah satu penyakit utama penyebab kematian bayi dan anak balita.

3 Pnemonia adalah penyakit batuk pilek disertai bapas sesak napas atau napas cepat, merupakan penyakit radang paru-paru.

4 Tanda dari Pnemonia :

a) Napas sesak yang ditandai dengan dinding dada bawah tertarik ke dalam.

b) Napas cepat dengan patokan bila dihitung tarikan napas dalam 1menit.

Umur Balita

Tarikan napas tiap menit

Kurang 2 bulan

60 kali atau lebih

2 bulan-1 tahun

50 kali atau lebih

1 tahun-5 tahun

40 kali atau lebih

5 Tindakan :

a) Apabila seorang anak menderita BATUK PILEK, rawatlah anak di rumah dengan cara sbb :

· Jika panas, anak diberi minuman parasetamol atau kompres dengan air dingin.

· Berikan obat batuk tradisional yang dianjurkan oleh Petugas Kesehatan misalnya : campuran air jeruk nipis dan kecap manis/madu, masing-masing ½ sendok.

· Jika hidung tersumbat karena pilek, bersihkan lubang hidungnya dengan saputangan.

b) Apabila seorang anak menderita RADANG PARU-PARU segeralah :

· Berikan Pertolongan Pertama.

· Upayakan segera pertolongan medis. Pengobatan sangat penting untuk menyembuhkan radang paru-paru yang mengancam jiwa penderitanya.

Radang paru-paru bisa mematikan.

Anak yang terkena radang paru-paru memerlukan pengobatan medis segera.

0 komentar:

Posting Komentar | Feed

Posting Komentar



 

TEMPLATES AND HACKS

FadLy BoiZ Copyright © 2009 Premium Blogger Dashboard Template Designed by SAER